Sesungguhnya di dalam kehidupan semut
terdapat pelajaran yang sangat berarti bagi umat manusia. Yaitu pelajaran
tentang kesabaran, keteguhan, ketekunan, dan kesinambungan dalam usaha untuk
mencapai tujuan. Ungkapan ini tidaklah berlebihan, karena semut senantiasa
mengulangi usahanya berkali-kali hingga tercapai tujuannya. Ia bergelantungan di atas pohon, lantas jatuh lalu
bangkit kembali dan berusaha untuk naik lagi, dan jatuh kembali. Begitu
seterusnya hingga berhasil mencapai apa yang ia inginkan. Jika jalan
untuk mencapai tujuan ditutup ataupun dirintangi, ia akan mengalihkan
langkahnya ke kanan atau ke kiri. Kadang ia menjauh dari jalannya yang pertama
karena terdapat rintangan. Namun, ia tetap memfokuskan tujuannya seperti semula
hingga tercapai.
Jika perjalanannya
terhalang oleh genangan air yang tak dapat diseberangi, dia membuat formasi
jembatan di atas air bersama teman-temannya. Setiap semut berusaha untuk
mengaitkan diri dengan lainnya di atas lintasan air, seperti jembatan. Mahasuci
Allah yang telah menciptakan semut sedemikian rupa. Begitu besar hikmah yang
dapat diambil dari hewan kecil ini, hingga Allah SWT mengabadikannya menjadi
nama sebuah surat dalam Al-Qur`an, yaitu surat An-Naml (semut). Sifat semut di
atas adalah sifat seorang muslim sejati.
Seorang muslim akan
senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuannya. Ia akan selalu
sabar, teguh, dan tekun tanpa mengenal kata lelah. Kegagalan tidaklah akan
menyurutkan semangat seorang muslim untuk tetap menggapai apa yang dituju, karena
ia yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan seseorang berada di tangan Allah SWT.
Ia hanya wajib untuk berusaha dan berusaha lalu menyerahkan hasilnya kepada
Sang Khaliq. Al-Qur`an menyebutkan tentang perintah Nabi Ya’qub kepada
anak-anaknya untuk mencari berita tentang nabi Yusuf.
”Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf (12): 87).
”Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf (12): 87).
Dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya
Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan
secara itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas).”
Rasulullah saw pun
memberikan suatu keteladan yang luar biasa dalam hal keteguhan untuk mencapai
tujuan. Sejarah telah menerangkan bagaimana ketegaran dan keteguhan Nabi
Muhammad saw ketika menyeru Islam kepada kaum kafir Quraisy. Berbagai godaan,
hinaan, ancaman yang dihadapkan kepada beliau tidaklah mampu menyirnakan
keteguhan dalam berdakwah.
Sumber gambar http://www.amazine.co/17322/informasi-semut-21-fakta-unik-menarik-tentang-semut/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar